haha walaupun post nya agak telat tapi don't worry be ok hehe because ilmu itu gak bakalan ada habisnya dan gak bakalan kadaluarsa hehe
Hari Bumi 2013 yang jatuh pada hari ini senin 22 April 2013 merupakan hari istimewa bagi miliaran umat manusia. Tiba saatnya bergerak untuk mneyelamatkan planet ini dari kehancuran yang diciptakan kita sendiri. dari Moskwa ke washington, dari Indonesia ke Arab Saudi, saatnya menjadikan bumi sebagai sahabat.
Bumi sebagai 'ibu' telah memberikan segalanya untuk kita. tanah tempat berpijak, udara yang kita hirup, hingga sayuran yang disantap setiap hari. Friedrich Nietzche
pernah menyatakan, “Bumi memiliki kulit, dan kulitnya berpenyakit. Salah satu
penyakit kulit itu adalah manusia”. Pepatah orang Indian menyebutkan, “Hanya
ketika pohon terakhir mati, sungai terakhir teracuni, dan ikan terakhir
terpancing, kita baru menyadari … manusia tidak bisa memakan uang.” Dan tak
lama lagi, anak cucu kita bisa jadi merutuki generasi ini yang hanya pandai
mengutip kata mutiara tapi tak bertindak nyata. Disadari atau tidak,
sebenarnya seiring dengan kemajuan teknologi, manusia semakin jauh dari alam.
Semakin mengasingkan diri, dan semakin angkuh pula. Nenek moyang di masa
lampau, dengan keterbatasan pengetahuan, memandang alam sebagai sesuatu yang
melampaui segalanya. Ritual mengundang hujan, mempersembahkan hasil bumi,
melarung sesaji, adalah bentuk penghargaan mereka terhadap alam. Upaya untuk
menciptakan harmoni. Namun, kala teknologi
membuktikan alam bisa ditaklukkan, kita pun berjarak. Seperti tidak mengenal
tempat yang dihuni. Menghitung pergerakan bintang di langit, hanya dinikmati
orang-orang tertentu yang berminat. Dan perubahan iklim
bumi menuju sesuatu yang menakutkan, tak berhenti terjadi. Kita mungkin tidak
terlalu peduli dengan beruang kutub yang berjuang hidup di Arktik. Orang utan
yang semakin terdesak oleh kebakaran hutan dan ekspansi manusia. Atau Ikan Paus
yang kehilangan plankton di Atlantik Utara yang makin menghangat dari waktu ke
waktu. Mungkin pula kita
masih bergeming kala mengetahui, di Maladewa, orang mulai ketakutan apakah
mereka tak akan tersapu oleh permukaan laut yang terus menaik. Negara sebesar
Amerika Serikat tak berdaya menghadapi badai super. Atau, keluarga kecil di
Bangladesh yang tak bisa mencari air bersih karena seringnya banjir dan badai.